Rahasia Sukses Seorang Mourinho
Rintani Mundari - Okezone
Jum'at, 2 November 2012 12:28 wib
Jose Mourinho. (Foto: Daylife)
MADRID – José Mourinho mengungkapkan belum memiliki rencana apabila kelak ia meninggalkan Real Madrid. Sukses mempersembahkan trofi La Liga musim lalu, Mourinho mencatatkan namanya dengan tinta emas sejarah sepakbola sebagai pelatih yang berhasil meraih empat gelar liga di empat kompetisi berbeda.
“Ketika memulai perjalanan, Inggris menjadi tujuan utama saya, kemudian Italia, dan Spanyol. Dan saat berakhir di Real Madrid, saya tak tahu bagaimana selanjutnya,” kata Mourinho, seperti dilansir Ronda Ibera Magazine.
Berawal dari kesuksesannya mempersembahkan Liga Portugal (2002-2003, 2003-2004) untuk FC Porto, kemudian dua gelar Premier League (2004-2005, 2005-2006) untuk Chelsea. Mourinho pun mempersembahkan dua trofi Serie A (2008-2009, 2009-2010) untuk Inter Milan, dan terakhir untuk klub yang ditukanginya saat ini, Madrid (2011-2012).
Tak mengherankan apabila pelatih berkebangsaan Portugal itu menggelari dirinya sebagai The Only One. Haus gelar dan tak berpuas diri, merupakan alasan dan kunci sukses Mourinho meraih sejumlah trofi selama ini.
“Sejak muda saya bertekad untuk terus melakukan perkembangan dalam karier saya dengan pergi ke banyak negara. Saya tahu, saya harus hijrah, menemui tantangan baru demi kemajuan karier,” sambungnya.
“Saya terus berjuang dengan diri sendiri. Saya selalu mencoba menjadi yang terbaik, lebih dan lebih. Namun, saat ini menjadi seorang pelatih jauh lebih sulit. Pelatih di zaman sekarang tak bisa sama seperti 10, 20, atau 30 tahun silam,” tutup pelatih berusia 49 tahun itu.
(fit)
“Ketika memulai perjalanan, Inggris menjadi tujuan utama saya, kemudian Italia, dan Spanyol. Dan saat berakhir di Real Madrid, saya tak tahu bagaimana selanjutnya,” kata Mourinho, seperti dilansir Ronda Ibera Magazine.
Berawal dari kesuksesannya mempersembahkan Liga Portugal (2002-2003, 2003-2004) untuk FC Porto, kemudian dua gelar Premier League (2004-2005, 2005-2006) untuk Chelsea. Mourinho pun mempersembahkan dua trofi Serie A (2008-2009, 2009-2010) untuk Inter Milan, dan terakhir untuk klub yang ditukanginya saat ini, Madrid (2011-2012).
Tak mengherankan apabila pelatih berkebangsaan Portugal itu menggelari dirinya sebagai The Only One. Haus gelar dan tak berpuas diri, merupakan alasan dan kunci sukses Mourinho meraih sejumlah trofi selama ini.
“Sejak muda saya bertekad untuk terus melakukan perkembangan dalam karier saya dengan pergi ke banyak negara. Saya tahu, saya harus hijrah, menemui tantangan baru demi kemajuan karier,” sambungnya.
“Saya terus berjuang dengan diri sendiri. Saya selalu mencoba menjadi yang terbaik, lebih dan lebih. Namun, saat ini menjadi seorang pelatih jauh lebih sulit. Pelatih di zaman sekarang tak bisa sama seperti 10, 20, atau 30 tahun silam,” tutup pelatih berusia 49 tahun itu.
(fit)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar